Senin, 12 November 2012

Mengintip dunia Awak kabin

Air Cabin Crew adalah istilah umum bagi flight attendants, air stewards/stewardesses atau air hosts/hostesses. Definisi tersebut biasa dipakai untuk menggambarkan pekerja profesional pada kabin sebuah maskapai penerbangan.

Cukup banyak penggambaran yang terkesan melecehkan bidang pekerjaan ini – tidak saja oleh media dan dunia hiburan – tetapi juga oleh iklan atau advertensi perusahaan penerbangan bersangkutan. Profesi awak kabin yang sepintas terlihat penuh glamour ini sering diinterpretasikan dengan pandangan sebelah mata sebagai trolley dolly, glorified waitress, tarts with carts, coffee-tea-or-me atau flying mattresses. Padahal, keberadaan pramugari dan pramugara di sebuah penerbangan adalah krusial dan terutama untuk alasan keselamatan.

Awak kabin bukan sekedar pramusaji hidangan dan minuman selama penerbangan berlangsung. Awak kabin – bersama pilot – adalah penanggung jawab sepenuhnya sebuah penerbangan yang aman dan nyaman.
Ada banyak sekali ketrampilan yang harus dikuasai oleh seorang awak kabin :
  • Proses dan kontrol evakuasi penumpang dalam keadaan darurat.
  • Prosedur keselamatan penumpang dalam pendaratan darurat di atas air.
  • Pengetahuan menggunakan oksigen cadangan sewaktu tekanan udara di atas kabin drastis menurun atau hilang.
  • Pengetahuan mengantisipasi kebakaran sewaktu penerbangan – misalnya oven di dapur pesawat atau penumpang yang menyalakan api untuk merokok di toilet.
  • Manajemen penumpang – tugas ini mulai dari hal-hal ‘sederhana’ seperti demonstrasi masker oksigen, pintu darurat, cek rutin sabuk pengaman atau rak dan bagasi penumpang sampai ke hal-hal yang tidak diinginkan seperti mencermati penumpang yang mabuk atau agresif.
  • Prosedur keamanan – setiap maskapai penerbangan mempunyai ketentuan standar tentang keamanan dan situasi dalam keadaan terdesak misalnya pembajakan.
  • Menyikapi keadaan ekstra lainnya – awak kabin dituntut dapat mengambil inisiatif, bersikap tenang dan tepat bertindak.
  • Pertolongan pertama pada kecelakaan – bisa dibayangkan dalam ketinggian 30.000 kaki di atas Samudra Atlantik tidak ada fasilitas dokter dan rumah sakit lengkap dengan peralatan medis yang menunjang.
  • Pelayanan penumpang – tiap penumpang mempunyai konsep berbeda terkait pelayanan. Seorang awak kabin harus mampu menjalankan dan mempertahankan kebijakan seputar akses dan fasilitas penumpang di kelas ekonomi, kelas bisnis maupun kelas satu. Privasi seorang diplomat yang duduk di kelas satu tidak boleh terganggu dengan kehadiran satu grup musik di kelas yang sama.
  • Public relations – awak kabin mempengaruhi loyalitas seorang penumpang terhadap sebuah maskapai penerbangan. Awak kabin dituntut untuk komunikatif dengan penumpang beragam etnis dan profil. Selain itu, awak kabin harus menghormati bermacam-macam latar belakang budaya.
  • Presentasi pribadi – walaupun penampilan seseorang sering disebut subyektif, tiap perusahaan penerbangan punya kriteria tersendiri untuk hal ini. Awak kabin adalah duta sebuah maskapai penerbangan. Mereka direkrut dengan spesifikasi tertentu – terutama faktor kesehatan – serta berat dan tinggi badan yang proporsional.
  • Teamwork – anggota kabin biasanya terdiri dari pilot, teknisi, dan awak kabin. Kemampuan untuk cepat beradaptasi dengan satu grup yang saling tak kenal mutlak diperlukan.
  • Kesediaan mengikuti pendidikan dan pelatihan reguler – seperti bidang pekerjaan lainnya di dunia kedokteran atau hukum, awak kabin wajib mengikuti pelatihan dan ujian ulang setiap tahun terutama hal-hal menyangkut prosedur keselamatan dan keamanan.
  • Kemampuan berhitung dan bahasa (asing) – awak kabin harus mampu membuat laporan administrasi selama penerbangan berlangsung seperti penjualan barang bebas pajak atau dokumen imigrasi dan bea cukai. Bahasa Inggris menjadi bahasa standar di dunia aviasi.
  • Manajemen umum – seorang awak kabin senior sebuah pesawat boeing 747 atau biasa disebut jumbo jet misalnya harus sanggup memimpin 14 cabin crew lainnya. Awak kabin senior harus mampu mengkoordinasi dan memonitor logistik dan pelayanan selama penerbangan berlangsung.
Begitulah sekilas tentang ruang lingkup pekerjaan sebagai flight attentand, yang menjadi dualisme penilaian dari pada masyarakat awam, dari sisi mana melihatnya...apakah bermuatan positif atau negatif.